Cerita Situasi China Di Tengah Wabah Covid-19, Dubes Djauhari: Pada Awalnya Mencekam Sekali

RDNews, Jakarta – Dutabesar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun mengaku situasi China sangat mencekam pada awal wabah Covid-19 muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Baca Juga

“Pada awalnya memang mencekam. Mencekam karena ini sesuatu yang baru,” ujar Djauhari dalam diskusi online yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) bertema “Covid-19: Belajar New Normal dari Negeri China”, Selasa (16/6).

Dalam kesempatan tersebut, Djauhari menceritakan, Kota Wuhan langsung dikunci pada 23 Januari. Seiring dengan itu, kota-kota dan provinsi lainnya memberlakukan pembatasan pergerakan.

Ketika dikunci, semua penerbangan dan angkutan darat ke Wuhan dihentikan. Semua pergerakan warga dibatasi, kecuali untuk membeli makanan.

“Memang mencekam sekali, sehingga sejak awal kita membuka komunikasi dengan seluruh WNI di sini,” papar Djauhari.

Untuk membantu WNI di Kota Wuhan yang didominasi oleh pelajar, Kedutaan Besar RI di Beijing kemudian langsung mengirimkan masker dan logistik, dengan mentransfer uang karena ketatnya kuncian di sana.

Seiring berjalannya waktu, pihak KBRI juga langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat di Beijing untuk rencana evakuasi.

“Kemudian kita berunding dengan pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah untuk mengevakuasi. Kita termasuk negara yang awal mengevakuasi,” paparnya.

“Kita kirim lima staf ke Wuhan. Kita buka posko bersama dengan PPIT, Perhimpunan Pelajar Indonesia-Tiongkok,” lanjutnya.

Kendati begitu, dalam prosesnya, evakuasi WNI di Wuhan sendiri terkendala banyak hal. Termasuk sebaran WNI di 10 titik yang cukup jauh sehingga cukup lama untuk menjangkau bandara.

Bahkan, Djauhari mengatakan, seorang WNI terpaksa ditinggalkan karena lokasinya yang jauh, ratusan kilometer. [rls/ypb]

Sumber: jaringanmediasiber.id


RDNews. Pengurus Cabang (Pengcab) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kota Tangerang periode 2021-2026 resmi dilantik. Pelantikan berjalan lancar dan khidmat bertempat di aula kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Kamis (9/12). Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, Sekretaris Jenderal JMSI Pusat Mahmud Marhaba, Bendahara JMSI Pusat, Dede…

RDNews. Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh raih penghargaan di Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2021. Piagam tersebut, diberikan oleh organisasi antikorupsi di provinsi ujung barat Sumatra ini, yaitu GeRAK Aceh, Sekolah Antikorupsi Aceh, dan Transparency International. Diwakili Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky, penghargaan tersebut, diberikan oleh Ketua GeRAK Aceh, Askhalani…

RDNews. Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) secara resmi baru saja meluncurkan “JMSI AWARD” dengan tema “Bersemi Kala Pandemi”. JMSI Award adalah anugerah karya jurnalistik bagi insan pers dan media massa, yang diformat dalam bentuk lomba karya jurnalistik yang acara puncak atau malam penganugerahannya nanti dilaksanakan bertepatan dengan momentum peringatan HUT…

Oleh : Ilham Bintang KITA kini sudah merasakan pengalaman sama dan merata. Setiap pagi buka Grup Whats Apps (WA) — komunitas apapun–hanya berita duka yang dominan. Tentang tokoh publik, kawan, tetangga, sahabat, bahkan keluarga terdekat yang wafat. Sekurangnya, pemberitahuan terpapar virus Covid19 sekeluarga, atau satu rumah. Dan, tidak bisa ditampung…