Sebilo Akan Ada Desa Wisata

RDNews. Pemerintah pusat terus mempersiapkan adaptasi kebiasaan baru di destinasi pariwisata khususnya desa wisata sebagai salah satu opsi pemulihan ekonomi lokal pasca pandemi Covid-19.

Dilansir Wikipedia, Desa wisata sendiri adalah desa yang dijadikan tempat wisata karena daya tarik yang dimilikinya. Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung.

Pemerintah Desa Sebilo Kecamatan Pino Bengkulu Selatan (BS) telah menggelar pelaksanaan Musyawarah Desa Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) untuk Tahun Anggaran 2023, di kantor desa setempat, Selasa, (6/9).

Menariknya, Musyawarah yang dipimpin langsung oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ini ada salah satu satu usulan masyarakat yakni membangun Desa Wisata untuk meningkatkan penghasilan desa.

Selain desa wisata, dalam giat tersebut juga ada usulan masyarakat untuk pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan.

Kades Sebilo, Enudi Johyan mengatakan semua usulan masyarakat ditampung namun tetap pada koridor untuk memajukan desa. Untuk usulan yang membangun desa wisata kedepan akan diperjuangkan dan akan melibatkan orang yang berkompeten.

Karna menurut kades, didesanya tersebut memang memiliki potensi itu mengingat daerah yang dipimpinnya saat ini di kelilingi oleh perairan diantaranya ada Air Sebilo dan Air Manna.

“Desa wisata ini akan kita perjuangkan, karena ini bisa meningkatkan penghasilan desa. mudah-mudahan dengan dukungan masyarakat rencana ini nantinya akan bisa terealisasi,” ungkap kades.

Sementara itu, Camat Pino Surahman, melalui Sekretaris, Hendra mengapresiasi usulan-usulan masyarakat tersebut. Ia memaparkan jika nantinya rencana pembangunan itu tidak bisa diakomodir melalui APBD maka dilarikan ke APBN.

“Seluruh jajaran pemdes setempat harus kerja ekstra, terutama untuk meningkatkan penghasilan desa melalui desa wisata. Jika usulan nanti sesuai anggaran desa silahkan masukkan ke APBD, namun jika tidak mencakup APBD silahkan diaspirasikan ke APBN,” papar Hendra.

Selain itu ia mengimbau, desa selalu berhati-hati dalam penggunaan dana desa jangan sampai ada niat untuk menggunakan dana tersebut untuk hal-hal yang bisa menimbulkan permasalahan.

” Kami tetap memonitoring desa, jangan sampai nanti ada kesalahan, apalagi yang harus berurusan ke aparat penegak hukum. Rusak satu desa juga berimbas kekita,” imbaunya.

Untuk diketahui kegiatan itu turut dihadiri Pendamping Desa Kecamatan maupun Desa, TNI, Polri, serta tokoh-tokoh masyarakat.

Sekedar informasi, dari penulesuran RDNews dari berbagai sumber Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah berupaya meningkatkan pemahaman pelaku pariwisata untuk pengembangan pariwisata di wilayah pedesaan.

Melalui inisiasi program yang didukung oleh Bank Dunia, saat ini tengah berlangsung Kampanye Sadar Wisata yang akan berlangsung hingga tahun 2023. [ypb]

Share.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: